Rumah Tangga Tidak Akan Senang Kalau Orang Bau Tanah Terlalu Ikut Campur
Setiap ijab kabul niscaya mempunyai dongeng tersendiri dan selalu mempunyai hal yang berbeda-beda setiap orangnya.
Ada yang mempunyai suami kasar, ada pula yang mempunyai mertua yang jahat bahkan ada juga yang mempunyai mertua suka ikut campur wacana urusan rumah tangganya, sebagaimana kisah wanita ini yang mempunyai orang bau tanah suka ikut campur dilema rumah tangganya.
Perempuan ini berjulukan suci yang mana ia sudah menikah selama 1 tahun 10 bulan namun belum dikarunia anak.
Menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang saja melainkan menyatukan dua keluarga, tentu bukan hal yang mudah.
Terutama kalau ia anak satu-satunya sehingga orang tuanya selalu ikut andil dalam banyak hal termasuk dalam rumah tangganya, padahal ia sudah menikah.
Padahal kalau seorang wanita sudah menikah maka pengambil keputusan ialah suaminya, sedangkan ia justru ayahnya.
Ketika anaknya memberi saran kepada orang tuanya semoga tidak mengatur kehidupan ankanya alasannya ialah ia sudah menikah justru orang tuanya murka dan menyampaikan bahwa ia anak durhaka.
Merasa Bingung
Tentu sebagai anak juga sebagai istri merasa kebingungan, usia kehamilan sudah menginjak 1 tahun sepuluh bulan namun orang tuanya yang mengambil peran.
Tentu suaminya terlihat sedih, pernah sang anak mengabaikan keputusan orang tuanya justru malah murung dan sakit. Maka dari itu sebagai anak dan juga istri merasa kebingungan untuk mencari solusinya.
Padahal sebagai isrti harus patuh kepada suaminya, alasannya ialah sesudah menikah kewajiban istri yang awalnya patuh kepada orang bau tanah berpindah kepada sang suami, namun bukan berarti sebagai anak akan berhenti berbakti kepada orang tuanya.
Singkat dongeng pada jaman Nabi Muhammad diceritakan, bahwa ada seorang istri yang tidak boleh oleh sang suaminya untuk keluar rumah hingga suaminya pulang.
Lalu tiba-tiba sang abang tiba menemuinya dan menyampaikan bahwa orang tuanya meninggal dunia.
Sang abang mengajak adeknya tersebut namun ia berkata bahwa ia tidak boleh keluar rumah oleh suaminya hingga sang suami pulang kerumah.
Sang abang murka kemudian meninggalakn sang adek tersebut. Akan tetapi alasannya ialah sang anak patuh kepada suaminya, maka orang bau tanah dari sang anak tersebut masuk nirwana dikarenakan telah mematuhi suaminya. Ia pun berkata bahwa ia ingin menjadi istri yang patuh kepada suaminya.
Namun ia tidak tahu harus bagaimana dengan perilaku orang bau tanah yang selalu ikut campur dalam keluarganya.
Ia hanya dapat berdoa semoga orang tuanya terbuka hatinya sehingga tidak ikut campur dalam rumah tangga anaknya lagi.
sumber : myinspirasi


0 Response to "Rumah Tangga Tidak Akan Senang Kalau Orang Bau Tanah Terlalu Ikut Campur"
Post a Comment